Halaman

Rabu, 15 Agustus 2018

Novel Gratis Karya Astrid Prihatini Penantian Terakhir


”Kalau aku tahu, aku tak akan senekat itu!” kilahku.

Mahesa tertawa. ”Baik, baik. Mulai detik ini, aku tak akan membiarkanmu berbuat senekat itu lagi. Aku akan selalu menjagamu untuk memastikan kau baik-baik saja.
Kau benar-benar gadis pemberani, cerdas, dan sama sekali tidak cengeng. Tak seperti dugaanku semula. Maafkan aku, karena aku sempat salah menilaimu. Maukah kau memberiku kesempatan untuk lebih mengenalmu?” ujarnya lagi. Kali ini sambil menatapku lembut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar